Minggu, 08 November 2009

cerita misteri

Kejadian ini sudah belangsung sekitar 2 tahun yang lalu, sebenarnya saya juga segan menceritakan hal ini, karena kuatir dianggap mengada-ada, tapi ini cerita sebenarnya.

Saya seorang yang tidak percaya sama hal2 mistis atau gaib, meskipun sudah pernah mengalami kejadian tsb, saya juga masih tidak percaya hal-hal begitu sampai sekarang.

Di komplek perumahan yang saya tinggal, kami membangun sebuah pos untuk warga berkumpul, dan kami sering berkumpul hingga larut malam, kadang sampai jam 2 pagi, ngobrol-ngobrol dll. Tapi kami tidak pernah siskamling komplek, karena ada petugas security yg sudah menjadi tugasnya.

Tapi pada malam itu, entah kenapa kami iseng keliling, waktu itu jam menunjukkan antara pukul 24 - 01 tengah malam, saya beserta 3 teman lainnya, salah seorang yg bernama Karim, badannya sangat gemuk, kira2 120 kg beratnya, kami memulai dari gang sebelah pos, baru berjalan kira2 50 meter (sekitar 8 rumah), dalam suasana gelap, kami melihat sesuatu dibawah pohon, kami pikir itu anjing, kami dekati, tapi tiba-tiba dia merintih....

"Ampuuuuunn....ampuuunnnnn........"

Waks!.... semua langsung langkah seribu...!!! Kabur....!!! si Karim, larinya paling kencang di depan (sampai skr gw masih heran, kok bisa dia yg paling kencang larinya). Sesampai di pos, semua terheran2 lihat kita teriak2. Setelah kami ceritakan, kita datangi rame2 (beraninya rame2 yah...), dan pada bawa kayu. Setelah mendekat, ternyata ada seorang perempuan sedang menyembah2 dibawah pohon, sambil merintih ampun..ampun.. dan setelah diperhatikan lagi, ternyata dia adalah pembantu RT nya teman aku, ko Acin yg biasanya sering ikut ngumpul di pos, tp pd hari itu dia di rumah. Setelah rumahnya di gedor, dan dicek, kami semua terheran2, bagaimana itu pembantu bisa keluar dari rumah? Pagar, pintu dalam keadaan terkunci dan kuncinya masih ada didalam.

Kejadian ini tidak berhenti pada hari itu saja, beberapa hari kemudian, kami menemukan dia ada didalam rumah kosong, 2 rumah dari rumah majikannya, petugas keamanan kami panggil, untuk mendobrak jendela rumah itu, entah bagaimana dia bisa masuk, yg jelas sebelum mendobrak jendela, kita sudah periksa jalan masuknya dia, tetapi semua dalam keadaan terkunci, dan rumah majikannya jg dalam keadaan terkunci rapi, dan kunci ada di dalam. Demikian pula, beberapa hari kemudian lagi, kami menemukan dia jam 10 malam di rumah kosong itu lagi dalam keadaan basah kuyup dan badan penuh cakaran, sewaktu di tanyakan kenapa kok basah kuyup dan penuh cakaran, dia bilang dia diceburin kedalam bak penampungan air oleh istrinya "siluman penjaga", katanya silumannya berbentuk siluman ayam dan badannya dicakar2 oleh si "istri", sebab si istri marah karena si "suami" bermaksud menjadikan dia istri.

Selang seminggu, kami sedang cerita2 kejadian ini, dan ada seorang teman, Felix, yg tidak percaya sambil mengejek2 kami, belum 1 menit dia mengejek, tiba2 dari dahinya mengeluarkan darah, dan tambah lama tambah deras, dia segera pulang dan mengompres pake es batu, di kasih macam2, termasuk bubuk kopi, dan 1/2 jam keluar lagi ke pos masih dg dahi dan kaus yg masih berdarah2 minta diantar ke Rumah Sakit, kami antar ke RS Pantai Indah Kapuk, ketika di RS, pendarahan sudah berhenti. Ketika kami berbicara ttg keanehan ini sambil menunggu kemungkinan darah keluar lagi di UGD, tiba2 si suster ikut nimbrung; "Bapak percaya tidak dg hal2 yg gaib? Soalnya dahinya bapak tidak ada bekas luka sama sekali, tadi sudah di cek sama dokter dan dokter jg bingung..."

posting

asal mula ikan duyung

Menurut kepercayaan masyarakat Sulawesi Tengah, Indonesia, khususnya yang berada di sekitar pantai, ikan duyung merupakan penjelmaan seorang perempuan cantik. Bagaimana seorang wanita cantik bisa menjelma menjadi seekor ikan duyung? Jawabannya dapat Anda temukan dalam cerita Asal Mula Ikan Duyung berikut ini.

* * *

Alkisah, di sebuah kampung di daerah Sulawesi Tengah, Indonesia, hiduplah sepasang suami-istri bersama tiga orang anaknya. Dua orang laki-laki dan seorang perempuan. Untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, Sang Ayah menanam sayur-sayuran dan umbi-umbian di ladang dan mencari ikan di laut. Setiap pagi, sebelum berangkat ke ladang, sang Ayah selalu sarapan bersama istri dan ketiga orang anaknya.

Pada suatu pagi, sepasang suami-istri bersama ketiga orang anaknya sedang sarapan bersama dengan lauk ikan. Saat itu persediaan lauk ikan cukup banyak, sehingga mereka tidak mampu menghabiskan semua. Usai sarapan, sang Ayah pun bersiap-siap berangkat ke kebun. Sebelum berangkat, ia berpesan kepada istrinya.

“Istriku! Tolong simpan sisa ikannya untuk lauk makan siang nanti!”

“Baik, Bang,” jawab istrinya singkat.

Setelah itu, berangkatlah sang Ayah ke Ladang. Istrinya pun segera menyimpan sisa ikan itu di dalam lemari makan. Menjelang siang hari, anaknya yang bungsu tiba-tiba menangis minta makan. Ia sangat kelaparan setelah setengah harian bermain dengan kakak-kakaknya. Sang Ibu pun segera memberinya sepiring nasi dan beberapa cuil daging ikan dari dalam lemari. Si Bungsu makan dengan lahap sekali. Dalam beberapa menit saja, lauk ikan yang diberikan oleh ibunya langsung ia habiskan. Si Bungsu pun minta tambah lauk kepada ibunya.

“Ibu… aku ingin tambah lauk ikan lagi,” pinta si Bungsu sambil menangis merengek-rengek.

“Tapi sedikit saja ya, Anakku! Sisakan juga untuk makan siang Ayahmu nanti,” bujuk sang Ibu.

Bujukan sang Ibu tidak membuat si Bungsu berhenti menangis. Bahkan, si Bungsu menangis semakin menjadi-jadi sambil berguling-guling di tanah. Sang Ibu tidak sampai hati melihat anaknya menangis. Ia pun memberikan semua sisa ikan itu kepada si Bungsu. Setelah itu, barulah si Bungsu berhenti menangis.

Menjelang siang hari, sang Ayah pulang dari ladang. Ia sangat lapar dan meminta istrinya untuk segera menghidangkan makanan untuknya. Dengan perasaan cemas, istrinya pun segera menghidangkan makanan. Setelah hidangan tersedia, sang Ayah melihat hidangan itu tidak lengkap.

“Bu, mana sisa ikan tadi pagi? Kenapa tidak kamu hidangkan?” tanya sang Ayah.

“Maaf, Bang! Tadi si Bungsu menangis minta makan dengan lauk ikan,” jawab istrinya.

“Kenapa kamu berikan semua kepadanya?” tanya sang Ayah dengan nada marah.

“Maaf, Bang! Tadi aku hanya memberinya beberapa cuil daging ikan, tapi si Bungsu terus menangis merengek-rengek dan berguling-guling di tanah meminta ikan. Aku tidak tega melihatnya, Bang! Makanya aku berikan semua sisa ikan itu kepadanya,” jawab istrinya.

Mendengar jawaban itu, sang Ayah semakin marah dan tidak mau menerima alasan apapun dari istrinya.

“Aku tidak mau tahu. Aku sudah berpesan kepadamu agar menyimpan sisa ikan itu untuk makan siang!” bentak sang Ayah.

Sang Istri tidak bisa berkata apa-apa. Ia hanya bisa menangis dan meminta maaf kepada suaminya karena merasa bersalah. Berkali-kali ia meminta maaf kepada suaminya, namun sang Suami tetap tidak berhenti marah, bahkan kemarahannya semakin menjadi-jadi. Sang istri yang tidak tahan dimarahi terus meneteskan air mata.

“Aku tak sanggup lagi tinggal di rumah ini. Suamiku benar-benar tidak mau memaafkan aku lagi,” keluh sang Istri dalam hati.

Akhirnya, sang Istri pun memutuskan pergi. Pada saat tengah malam, ketika suami dan anak-anaknya sedang tertidur pulas, secara diam-diam ia meninggalkan rumah dan pergi ke laut.

Pada pagi harinya, sang Ayah dan ketiga anaknya bangun tidur. Seperti biasanya, setiap pagi mereka berkumpul untuk sarapan bersama. Betapa terkejutnya sang Ayah, karena hidangan untuk sarapan bersama belum tersedia. Dengan perasaan kesal, ia pun berteriak-teriak memanggil istrinya.

“Istriku… Istriku…! Kamu di mana?”

Berkali-kali sang Ayah berteriak memanggil istrinya, namun tidak mendapatkan jawaban sama sekali. Sang Ayah bersama ketiga anaknya pun segera mencari sang Ibu di sekitar rumah. Mereka sudah mencari ke mana-mana, tetapi mereka tidak juga menemukannya.

“Ayah! Apa yang harus kita lakukan? Si Bungsu menangis tidak kuat lagi menahan lapar?” tanya si Sulung kepada ayahnya.

“Carilah ibu kalian di laut!” seru sang Ayah.

“Kenapa harus ke laut, Ayah?” tanya lagi si Sulung.

“Barangkali ibu kalian sedang mencari ikan di laut. Bukankah si Bungsu kemarin menangis minta ikan?” imbuh sang Ayah.

Mendengar perintah sang Ayah, si Sulung pun segera mengajak kedua orang adiknya pergi ke laut untuk mencari ibu mereka. Sesampainya di laut, mereka memanggil ibu mereka sambil bernyanyi:

Ibu pulanglah Ibu…

Ibu pulanglah Ibu…

Si Bungsu ingin menyusu

Tidak berapa lama kemudian, tiba-tiba ibu mereka muncul dari laut sambil membawa beberapa ekor ikan, lalu segera menyusui si Bungsu. Seusai menyusui, sang Ibu berpesan kepada anak-anaknya.

“Wahai, anak-anakku! Pulanglah ke rumah. Ayah kalian pasti sudah menungggu kalian.”

“Ayo Bu, kita pulang bersama-sama!” bujuk ketiga anak itu sambil menari-narik tangan sang Ibu.

“Kalian pulanglah duluan! Ibu akan menyusul kalian. Bawalah ikan ini untuk makan siang bersama Ayah kalian nanti. Ibu masih ingin mencari ikan lagi untuk kalian,” ujar sang Ibu.

Ketiga anak itu pun menuruti perintah sang Ibu. Mereka pulang sambil membawa ikan hasil tangkapan Ibu mereka. sesampainya di rumah, mereka segera melapor kepada sang Ayah.

“Ayah, Benar. Ternyata Ibu sedang berada di laut mencari ikan. Ini hasil tangkapannya,” kata si Sulung sambil menunjukkan ikan yang mereka bawa kepada sang Ayah.

“Ke mana Ibu kalian? Kenapa dia tidak pulang bersama kalian?” tanya sang Ayah.

“Ibu masih ingin mencari ikan yang lebih lagi, Ayah!” jawab ketiga anak itu serentak.

“Kalau begitu, segeralah panggang ikan itu untuk makan siang kita nanti!” seru sang Ayah.

Ketiga anak itu pun segera melaksanakan perintah sang Ayah. Tidak berapa kemudian, ikan-ikan tersebut selesai mereka pangggang. Namun, sang Ibu belum juga datang.

“Ayo kita makan dan habiskan ikan pangggang ini. Tidak usah menunggu Ibu kalian!” ajak sang Ayah.

“Tapi, kasihan Ibu, Ayah! Kalau ikan pangggang ini kita habiskan, nanti Ibu makan apa? Ibu pasti kelaparan sepulang dari laut nanti,” kata si Sulung.

“Diam kamu Sulung! Kamu tidak udah merasa kasihan kepada Ibumu. Bukankah dia juga tidak kasihan kepada Ayah, karena telah memberikan semua sisa ikan sarapan kemarin kepada si Bungsu,” bentak sang Ayah.

Mendengar bentakan itu, si Sulung dan kedua adiknya pun tidak berani membantah dan terpaksa mematuhi perintah sang Ayah. Dengan perasaan berat hati, ketiga anak itu pun terpaksa ikut menghabiskan ikan panggang itu bersama sang Ayah. Hingga mereka selesai makan siang, sang Ibu belum juga datang. Hati ketiga anak itu pun mulai cemas kalau-kalau terjadi sesuatu terhadap ibu mereka. Hati mereka semakin cemas saat hari menjelang sore, karena ibu mereka tidak juga kunjung pulang. Mereka pun tidak berani menyusul ibu mereka ke laut, karena hari sudah semakin gelap.

Keesokan harinya, barulah ketiga anak itu kembali ke laut menemui ibu mereka. Sesampainya di laut, mereka tidak melihat ibu mereka. Mereka pun memanggil sang Ibu sambil bernyanyi:

Ibu pulanglah Ibu…
Ibu pulanglah Ibu…
Si Bungsun ingin menyusu…

Setelah tiga kali mereka bernyanyi, barulah ibu mereka baru muncul dari laut. Betapa terkejutnya ketiga kakak beradik itu ketika melihat tubuh ibu mereka dipenuhi dengan sisik ikan. Mereka sangat ketakutan dan tidak percaya bahwa perempuan yang bersisik seperti ikan itu adalah ibu mereka. Si Bungsu pun enggan untuk menyusu kepadanya.

“Mendekatlah kemari, anak-anakku! Aku ini ibu kalian!” bujuk sang Ibu.

“Tidak! Ibu kami tidak bersisik seperti ikan,” jawab ketiga anak itu serentak.

Setelah berkata begitu, ketiga anak tersebut langsung pergi meninggalkan perempuan bersisik itu. Mereka menyusuri pantai tanpa arah dan tujuan yang jelas. Sementara sang Ibu yang telah menjelma menjadi ikan duyung kembali ke laut.

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

sim
adalah kumpulan dari sistem manajemen atau sistem yang menyediakan informasi bertujuan mendukung operasi manajemen danpengambilan keputusan dalam suatu organisasicenderung berhubungan dengan pengolahan informasi .yang berbasis pada komputer.dengan mempertimbangkan apa.untuk siapa,dan kapan.

SIM bukan merupakan hal baru. Ruang lingkup SIM sebenarnya tertuang pada tiga kata pembentuknya, yaitu “sistem”, “informasi”, dan “manajemen”.
Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan. Di dalam perusahaan, yang dimaksud elemen dari sistem adalah departemen-departemen internal, seperti persediaan barang mentah, produksi, persediaan barang jadi, promosi, penjualan, keuangan, personalia; serta pihak eksternal seperti supplier dan konsumen yang saling terkait satu sama lain dan membentuk satu kesatuan usaha.
Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untu menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada. Informasi bagi setiap elemen akan berbeda satu sama lain sesuai dengan kebutuhannya masing-masing

Manajemen terdiri dari proses atau kegiatan yang dilakukan oleh pengelola perusahaan seperti merencanakan (menetapkan strategi, tujuan dan arah tindakan), mengorganisasikan, memprakarsai, mengkoordinir dan mengendalikan operasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.



Dari ruang lingkup di atas, beberapa ahli telah memberikan rumusan tentang sistem informasi manajemen, antara lain :

1. SIM adalah pengembagan dan penggunaan sistem-sistem informasi yang efektif dalam organisasi-organisasi (Kroenke, David, 1989)
2. SIM didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Informasi digunakan oleh pengelola maupun staf lainnya pada saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah (Mc. Leod, 1995)
3. SIM merupakan metode formal yang menyediakan informasi yag akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan , operasi secara efektif dan pengendalian (Stoner, 1996)


Dari definisi-definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan, bahwa SIM adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen dalam suatu organisasi.


menurut wikipedia
Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen.

Tujuan Umum

  • Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
  • Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
  • Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).

[sunting] Proses Manajemen

Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:

  • Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
  • Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.
  • Pengambilan Keputusan, proses pemilihan diantara berbagai alternative disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih diantara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.

[sunting] Bagian

SIM merupakan kumpulan dari sistem informasi:

  • Sistem informasi akuntansi (accounting information systems), menyediakan informasi dan transaksi keuangan.
  • Sistem informasi pemasaran (marketing information systems), menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
  • Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information systems).
  • Sistem informasi personalia (personal information systems).
  • Sistem informasi distribusi (distribution information systems).
  • Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).
  • Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
  • Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems).
  • Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information systems).
  • Sistem informasi analisis software
  • Sistem informasi teknik (engineering information systems)